Bau ketiak atau bau badan pada umumnya muncul ketika keringat berinteraksi dengan bakteri di kulit, yang menghasilkan aroma yang bisa manis, asam, atau seperti bawang.
Menurut Cleveland Clinic, sebagaimana dilansir Kompas.com, keringat itu sendiri sebenarnya tidak memiliki bau. Aroma tak sedap muncul akibat interaksi bakteri dengan keringat di kulit.
Bau badan tidak selalu terkait dengan seberapa banyak keringat yang kita hasilkan, tetapi lebih pada jenis bakteri yang ada di kulit dan bagaimana bakteri tersebut bereaksi dengan keringat.
Ada dua jenis kelenjar keringat: kelenjar ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di seluruh tubuh dan menghasilkan keringat yang tidak berbau, yang berfungsi untuk mengatur suhu tubuh. Sedangkan kelenjar apokrin, yang berada di area seperti ketiak dan selangkangan, mengeluarkan keringat yang bisa berbau ketika bercampur dengan bakteri. Kelenjar ini aktif mulai dari masa pubertas, sehingga anak-anak kecil umumnya tidak memiliki bau badan.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bau ketiak dan bau badan secara umum meliputi pola makan, kebersihan, atau faktor genetik. Jika mengalami bau ketiak yang mengganggu, berikut beberapa cara untuk mengatasinya.
1. Mandi setiap hari
Berdasarkan Mayo Clinic, mandi secara teratur, terutama dengan sabun antibakteri, dapat mengurangi pertumbuhan bakteri di kulit, yang pada akhirnya membantu mengurangi bau ketiak dan bau badan.
2. Sesuaikan pakaian dengan aktivitas
Bau ketiak sering terjadi akibat keringat yang berinteraksi dengan bahan pakaian tertentu. Oleh karena itu, pilih pakaian yang sesuai dengan aktivitas. Untuk penggunaan sehari-hari, pilihlah bahan alami seperti katun, wol, dan sutra, yang memungkinkan kulit untuk bernapas. Untuk olahraga, pilihlah kain sintetis yang dirancang untuk menyerap kelembapan dari kulit.
3. Mencoba teknik relaksasi
Pertimbangkan untuk melakukan teknik relaksasi seperti yoga, meditasi, atau biofeedback. Latihan ini dapat membantu mengendalikan stres yang memicu keringat dan bau badan.
4. Ubah pola makan
Minuman berkafein serta makanan pedas atau beraroma kuat bisa menyebabkan peningkatan keringat atau memperburuk bau badan. Mengurangi atau menghindarinya bisa membantu mengatasi masalah ini.
5. Menggunakan antiperspiran
Antiperspiran mengandung senyawa berbasis aluminium yang bisa memblokir pori-pori keringat untuk sementara, sehingga mengurangi jumlah keringat yang mencapai kulit.
6. Memakai deodoran
Deodoran berfungsi menghilangkan bau tetapi tidak menghilangkan keringat. Biasanya, deodoran mengandung alkohol yang membuat kulit menjadi asam, sehingga kurang menarik bagi bakteri. Produk deodoran juga sering mengandung parfum untuk menutupi bau. Jika produk yang dijual bebas tidak cukup efektif, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter.
© Copyright 2024 KalSel Bersuara - All Rights Reserved